Mengirim barang dari China ke Indonesia kini jauh lebih mudah dan fleksibel. Baik Anda seorang pelaku UMKM, dropshipper, atau importir skala besar, banyak jalur dan layanan tersedia sesuai kebutuhan dan anggaran. Tapi agar tidak rugi di ongkir dan waktu tempuh, penting memahami perbedaan antara jalur laut, udara, serta peran forwarder dalam proses pengiriman.
Jalur Pengiriman: Laut vs Udara
Dua metode utama dalam mengirim barang dari China adalah lewat laut dan udara:
- Pengiriman Udara:
Cocok untuk barang kecil, bernilai tinggi, atau pesanan mendesak. Estimasi waktu hanya 5–10 hari kerja, tapi biayanya bisa 2–5 kali lipat lebih mahal dibanding laut. - Pengiriman Laut:
Pilihan ideal untuk volume besar atau barang berat. Biaya per kilogram jauh lebih rendah, namun waktu pengiriman bisa 20–40 hari tergantung rute dan cuaca.
Jika Anda baru memulai bisnis, jalur udara bisa digunakan untuk uji pasar. Setelah tahu demand produk stabil, beralihlah ke pengiriman laut untuk efisiensi biaya jangka panjang.
Peran Forwarder dan Cara Memilih yang Aman
Forwarder adalah pihak ketiga yang menangani pengangkutan barang dari supplier ke alamat Anda. Mereka biasanya menawarkan layanan “all-in” termasuk pickup, pengurusan bea cukai, dan pengiriman ke Indonesia.
Tips memilih forwarder:
- Pastikan mereka berpengalaman mengirim barang ke Indonesia.
- Pilih yang punya gudang di China dan kantor representatif di Indonesia.
- Tanyakan estimasi biaya dan waktu pengiriman secara transparan.
- Hindari yang terlalu murah tanpa testimoni valid — bisa berujung barang hilang atau tertahan di bea cukai.
Platform seperti ajmchinamall.com bisa menjadi referensi terpercaya dalam mencari jasa forwarder aman dan tips ekspedisi efisien.
Menghitung Biaya Pengiriman Secara Realistis
Biaya pengiriman dipengaruhi oleh banyak faktor:
- Berat dan volume barang (dimensi karton penting!)
- Jenis barang (elektronik, cairan, atau barang bermerek dikenakan tarif khusus)
- Jenis layanan: Door to door vs port to port
- Pajak impor dan bea masuk (biasanya diurus oleh forwarder)
Sebelum fix order, mintalah supplier untuk memberi data dimensi dan berat. Lalu konsultasikan ke forwarder untuk simulasi biaya agar tidak kaget di akhir.
Tips Hemat Kirim Barang dari China
Beberapa strategi ini bisa bantu Anda menghemat biaya:
- Gabungkan pengiriman beberapa supplier dalam satu paket (consolidation).
- Pilih waktu low season saat tarif kontainer turun.
- Gunakan kemasan hemat ruang (vacuum pack untuk produk tekstil, misalnya).
- Bandingkan 2–3 forwarder sebelum memutuskan.
Dengan strategi yang tepat, bahkan pemula bisa mengimpor barang tanpa harus punya modal besar atau pengalaman ekspor-impor.
Kesimpulan
Mengirim barang dari China ke Indonesia tidak harus ribet atau mahal. Dengan memahami perbedaan jalur laut dan udara, memilih forwarder yang tepat, dan menghitung biaya secara cermat, proses impor bisa berjalan lancar dan menguntungkan. Untuk informasi terbaru dan panduan terpercaya, kunjungi ajmchinamall dan mulai ekspansi bisnis Anda ke level internasional.